SELAYANG PANDANG PLS DAN JEMBER
Berawal dari hal yang kecil ternyata mampu membuat pengalaman yang luar biasa. Mengenyam pendidikan di perguruan tinggi tidak semudah yang dibayangkan, apalagi ketika kuliah yang dipikirkan salah masuk jurusan, hal yang sangat fatal dan perlu di luruskan. Semenjak semester 1 mulai dari ospek hingga sekarang hampir 2 tahun menjalani perkuliahan, selama perjalanan ini kami yaitu Arip, widya dan Rosy, kami selalu berjalan berdampingan layaknya sobat karib yang selalu bertengkar dan masalah kecilpun diperdebatkan, kami selalu mencari cari makna jurusan yang kita jalani ini yakni Pendidika Luar Sekolah. Tidak banyak orang yang mengetahui jurusan ini, namun kami selalu optimis dengan jurusan kami, yaah memang sebelum-sebelumnya kami sempat galau dengan jurusan yang kami pilih. Namun setelah kami menjalani selama hampir 2 tahun ini dengan mengikuti organisasi kampus dengan tujuan untuk memperdalam ilmu ke-PLSan. Mulai dari mengikuti desa mitra dimana kami langsung terjun dan berinteraksi dengan masyarakat sampai kami melakukan study banding atau bias dikatakan observasi di luar daerah Jogja. Dimana kami mendapat mata kuliah Aplikasi Komputer Dasar dimana kita mahasiswa PLS angkatan 2013 diharuskan untuk melakukan observasi di luar kota dengan mendatangi 2 lembaga. Yaaaaah,…. Mungkin pertamanya kami memang keberatan karena masalah “fuulus”, sampai-sampai kami menjual nasi goreng dan keuntungannya bisa untuk menambahi membeli tiket. Dan akhirnya kami melakukan observasi tersebut ke kota yang jauh dari jogja, kota tersebut berada di ujung timur sebelum banyuwangi, biasanya disebut kota suwar-suwir, lebih tepatnya adalah kota jember. Disini kami akan memaparkan selayang pandang saat kami melakukan observasi mulai dari pra pemberangkatan hingga kami kembali lagi di jogja. Banyak pengalaman yang kami dapat disana dan di perjalanan. Dimana kami dapat merasakan PLS itu seperti apa? Mau tahu???? Penasaran ???? oek simak kami di beberapa sesi perjalanan yang kami lakukan.
Kami berangkat dari jogja untuk observasi di dua lembaga, yaitu PKBM Asy-Syifa dan Tanoker. Lembega tersebut kami ketahui dari teman-teman PLS jember, dan setelah melihat TupperWare She Can. Cerita kami akan dimulai dari PKBM Asy-syifa yanga ada dijember. Mula-mula kami mendiskusikan tempat tujuan kami di PKBM tersebut dengan teman HMP PLS jember, dan ternyata mereka sangat menerima diskusi kami dan bersedia mmebantu kami dalam observasi. Waktu itu kami berangkat 12 Maret 2015, tepatnya jam 08.55 dan didampingi oleh kereta logawa dengan tujuan jember, dan satu kejadian sebelum masuk kereta yaitu arif bahwa sebelumnya kami telah merundingkan jika besok pagi datang paling lambat jam8.15 dan terserah mau datang ke stasiun jam berapa saja. Yaitu arif datang lebih awal yaitu tepatnya pukul 07.30. diitu kami mulai memiliki cerita lucu. Tak lama kemudian steelah kami telah berkumpul lama sekitar 30 menit di stasiun, ada panggilan bahwa penumpang tujuan jember siap diberangkatkan kan untuk 10 menit kemudian dan kami bergegas lari dan masuk dalam kereta. Sampainya di kereta kami merundingkan apakah ada barang yang kurang dibawa dan yang lain-lainnya dan ternyata tidak ada. Saat kereta berjalan kami benar-benar menikmati perjalanan di dalam kereta, terutam widya yang ternyata baru pertama kalinya menaiki kereta dan dia bercerita bahwa terakhir naik kereta ketika umur 4 tahun. Perjalanan kami sekitar 10-11 jam dikereta, sesampainya kami di jember jam 19.30 kami di jemput oleh teman-teman HMJ PLS Jember yaitu Mas Wahyu, Mas Nicko, dan Mas Miftah. Kami bertanya-tanya dimana kami tinggal besok untuk beberapa hari nanti dan ternyata kami berdua singgah sementara di kos Mbak Anila dan Arif di kos Mas Miftah. Pertama kami di hantarkan terlebih dahulu di kontrakan mbak Anila, kami instrahat sejenak minum teh anget, makan gorengan dan berbincang-bincang kecil dnegan teman-teman PLS Jember tersebut. Ketika waktu sudah larut malam, kami tetap di kos Mbak Anila dan Arif ikut dengan Mas Miftah. Ternyata air disana menurut kami dingin, dan segar setelah itu kami mandi, lalu mulai tidur sekaligus istirahat.
Tak disangka sudah pukul 3.30 pagi kami lalu bergegas bangun, ternyata mbak Anilapun juga sudah bangun. Dan yang dilakukan mbak Anila saat itu adalah membuatkan kami sarapan pagi dan menyiapkan nasi goreng untuk dijual. Mbak Anila disamping sibuk dengan kuliahnya dia juga menjual sarapan untuk teman-temannya dikelas. Hari pertama kami di jember yaitu menelusuri kota jember dengan jalan kaki. Setelah kami berunding kami memutuskan untuk menuju alun-alun jember. Di jalan kami melihat beberapa masalah sosial yang ada, yang tidak jauh dengan apa yang ada di jogja yaitu masih ada juga beberapa pengemis dan pengamen. Lalu kami berjalan kaki sekitar 15 Km, sekitar 2 jam dan kami sering sekali berhenti dri beli minuman, beli topi, sampai setiap melewati dinas yang berbau ke-PLSan kami berhenti untuk selfie, di depan badan pemberdayaan masyarakat,dan di depan kementrian hukum dan ham. Sampainya di alun-alun kami mulai merasa lelah, kami istirahat lalu mencari indomaret terdekat dan memutuskan foto-foto di alun-alun lalu segera pulang kembali ke kos mbak Anila dengan angkutan kota, disana namanya adalah LAN.
Dihari kedua kami di jember yaitu hari selasa, kami diantarkan dengan teman-teman jember ke Universitas Jember sekitar jam 08.00, dan disitu ternyata teman-teman HMJ Jember mengadakan acara untuk kami seperti sharing-sharing tentang HIMA PLS UNY dan kebetulan kami juga adalah anggota dari HIMA setidaknya kami bisa bercerita. Setelah acara sharing-sharing kami diajak berkeliling UNEJ terutama di FKIP. Selesainya acara kami bergegas pulang menuju kos mak Anila dan Arif menuju Kos mas Miftah waktu itu sekitar pukul 17.00.
Dihari selanjutnya agenda kami yaitu menuju PKBM Asy-Syifa, dan ternyata tempat tersebut jauh dan teman-teman jember memutuskan untuk mengantar kami dengan menggunakan mobil dari salah satu teman HMJ Jember yaitu Mas Nicko, di perjalanan kami masih mengganjal masalah surat untuk PKBM Asy-Syifa, karena sampai saat itu juga surat via email kami tidak dibalas namun teman-teman HMJ Jember seperti mas miftah mas nicko dan mas wahyu menanggapi bahwa di PKBM Asy-Syifa insyaAllah akan menerima kedatangan teman-teman LS UNY disana selagi kita membawa surat yang asli. Sesampainya kami di PKBM Asy-Syifa kami sangat senang karena akhirnya terealisasi juga observasi di satu lembaga tersebut dan akmi berdoa semoga kami diterima untuk observasi disana. Kami turun dari mobil, dan lalu menemui Bapak Hasan, dan doa kami terkabul. Kami menjelaskan tujuan kami setelah itu kami sangat di terima dan di diizinkan untuk observasi disana. Dengan senang hati beliau mengantarkan kami ke tempat PAUD Asy-Syifa, TK, dan panti asuhan yang dimiliki PKBM Asy-syifa.
Pertama kami menuju PAUD dan TK Sy-Syifa, mereka sangat antusias dengan kedatangan kami. Anak-anaknya sangat lucu-lucu, kami bagi-bagi tugas ada yang berbincang-bincang dengan gurunya, anak-anak dan ibu-ibu yang menunggu. Dan dari hasil perbincangan tersebut kami memperoleh informasi bahwa disana terutama bagi ibu-ibu yang anaknya duduk dibangku PAUD mereka merasa bingung karena jika menunggu anaknya sampai pulang rasanya begitu membosankan juga dan anaknya pun jarang yang mau ditinggal. Lalu kami juga memperoleh informasi dari Bapak Hasan, beliau memang sudah berkeinginan ingin memberikan fasilitas untuk para ibu-ibu yang menunggu seperti taman bacaan bagi ibu-ibu, atau parenting dan semoga terealisasikan. Dan informasi yang kami peroleh dari anak-anak mereka sepertinya memang sangat suka dan senang jika masuk PAUD dan TK Asy-Syifa, karena di sekitar lingkungan daerah ledokombo sekolah yang paling favorit adalah Asy-Syifa, dan disana juga dari TK da PAUD nya telah memakai seragam dan disela-sela kegiaan mengajar anak-anak diberikan pembelajaran untuk mengaji. Setiap hasil belajar anak-anak tersebut ditempatkan di rapot mereka setiap harinya, dan setipa guru mampu memantau anak didiknya jika mengalami kesulitan atau tidaknya dalam belajar.
Selanjutnya kami mengunjungi Panti Asuhan yang berada di tengah-tengah ruang TK dan PAUD, disana kami berbincang-bincang dengan kepala sekolah TK dan PAUD Asy-syifa serta Bapak Hasan. Kami membicarakan usulan yang dikeluhkan oleh ibu-ibu yang menunggu anak-anaknya sekolah, dan memang benar adanya bahwa jika ingin diberikannya program bagi ibu-ibu tersebut, namun masih dengan beberapa pertimbangan. Dan disana juga memiliki panti asuhan yang dikelola oleh Bapak Hasan juga dengan beberapa staff ahli yang terstuktur, ada juga yang dipanggil Bunda. Dan disana kami juga diceritakan bagaimana terbentuknya panti, dan niat dari pemilik PKBM tak lain juga dengan tujuan dan visi misi ke-PLS an yaitu membantu masyarakat dalam memperoleh hak pendidikan di masyarakat melalui prgram pendidikan kesetaraan, keaksaran, life skill, PAUD, serta prgram pemberdayaan yang dilaksanakan disana. Dan PKBM Asy-syifa memiliki hasil produk yang dihasilkan dari program pemberdayaan masyarakat yaitu dari gedebog pisang yang dibuat menjadi tempat tisu, tempat pensil, tempat aqua, tempoat tisu lipat, kaligrafi, pensil bneka, tempat btl minum, dompet, tempat map. Semua jenis barang tersebut telah dikirim ke beberapa kota dan dengan harga yang terjangkau pula. Setelah kami berbincang, kami justru disuguhi buah duren 3 buah disitu kami juga merasa bahwa kedatangan kami sangat di terima. Sambil berbincang-bincang bapak hasan juga berkata bahwa di PKBM Asy-syifa memiliki TBM yang menurut kami lengkap, buku bidang keaksaraan, kesetaraan, lifeskill, vaud, dan buku-buk yang lain. Di pkbm Asy-syifa uniknya tbm disana selama seminggu sekali berkeliling kerumah warga dan keberapa seklah, dan antusias ara warga serta anak-anak sangat bagus dan tidak hanya dibaca saja mereka juga diperblehkan meminjam buku selama seminggu dan jika masih ingin dibaca pengelolaann tbm pkbm asy-syifa pun menawarkan kembali perpanjangan peminjaman buku tersebut. Jadi tbm disana memang benar-benar untuk memudahkan warga belajar dalam memperoleh pendidikan.
Setelah kami kami berjalan-jalan ke tbm kami diantarkan kembali oleh bapak hasan ke ruangan paket C, dan ternyata jadwal kami ke pkbm asy-syifa bersamaan dengan kegiatan ujian paket c jadi kami tidak diperblehkan melakukan bservasi di warga belajar paket C. Karena takut mengganggu jalannya kegiatan ujian paket C, dan warga belajarnya tak hanya seumuran dengan kita tapi ada yang yang lebih dewasa juga, ada bapak lurah juga yang ikut ujian kejar paket.
Observasi pertama kami di pkbm asy-syifa sungguh sangat mengesankan, tidak hanya sekolah yang di dalam pertemuan itu kami diberi bbeerapa masukan terkait bidang kami PLS dimana kami sebagai mahasiswa PLS jangan sampai merasa tersesat dengan apa yang telah kita ambil, bahwa PLS itu luas dan masih banyak tempat yang masih mmebutuhkan peran-peran mahasiswa yang peka terhadap masyarakat, terhadap lingkungan dan terhadap pendidikan serta keagamaan untuk masyarakat. beliau juga berpesan kepada kami jangan pernah mengeluh atas apa yang pernah kita pilih, dengan begitu kita tidak akan pernah mau berani mencoba sesuatu yang baru. Ada cerita lucu. karena kami bersal dari kota yang berbeda seperti rosi ngawi, widya klaten dan arif Yogyakarta kami memiliki kultur dan budaya yang berbeda serta istilah-istilah yang berbeda juga, disela-sela perbincangan kami salah satu dari teman-teman jember yaitu mas Niko berkata “ Ros, kamu suka juga ya sama kacang?”. dijaewab Rosi “iyo rekk…” dengan muka pringaspringis. dibalas lagi oleh mas niko “ kamu tau MOTHAK, kalau disini cewek cantik yang suka makan kacang namanya itu.” Dengan muka bingung, kami saling pandang dengan teman-teman ember yang lain dan sembari bertanya-tanya, tapi mereka sambil tersenyum-senyum menjawab iya. setelah itu untuk meyakinkan kami mas niko bertanya pda bapak hasan, dan beliau berkata iya benar. lalu kamipun percaya saja. dan teman-teman jember jika memanggil Rosi, yaitu dengan sebutan MOTHAK. Selanjutnmya bapak hasan bercerita kembali kegiatan sosial yang ada di PKBM ASy-syifa salah satunya Bina keluarga sakinah, adalah bentuk pelayanan yayasan kepada masyarakat dibidang kemanusiaan untuk mewujudan keluarga selamat sakinah mawaddah warrohmah fiddini waddunya wal akhiroh. Tujuan berkeluarga pada pokonya ada dua bembina kebersamaan dalam kebahagiaan dan melangsungkan nketurunan,hal ini harus selalu dievaluasi setiap waktu untuk meni8ngkatkan kewalitas kehidupan yang baik dari waktu ke waktu. Lain ladang lain belalang begitu kata pepatah, hal itu juga berlaku terhadap perlakuan kehidupan daerah satu dengan yang lain, ketepatan di daerah garapan yayasan islam asy syifa jember,tingkat pernikahana dini, perceraian dan perselingkuhan dalam rumah tangga relatif cukup tinggi maka kedudukan BKS tentunya sangat efektif dan dibutuhkan oleh masyarakat. Tidak kurang 8 s/d 20 pasangan berkonsultasi masalah keluarga, baik datang ke yayasan, lewat sms dan yang lain beberapa waktu, yayasana menerbitkan majalah untuk kepentingan laporan dan sarana komunikasi semua progran yayasan, termasuk BKS. Selanjutnya yayasan Asy-syifa juga memiliki mitra dengan desa-desa, yaitu :
No. Nama Lembaga Kemitraan
1. Tokoh Masyarakat Dana operasional rutin
2. LEMBAGA DIKLAT Bersama meningkatkan kinerja, produk kwalitas mutu ,kerjasama ekonomi,pasar pasca panen / produksi/ menampung alumni
3. BLK/ SMK/P.TINGGI Pelatihan, Pengarah teknis, NaraSumber , kerjasama BLK
4. DIKNAS/DINSOS/DISNAKER
/DEPTAN /DISPERINDAG/UKM Legalisasi perijinan,bantuan dana,pendamping teknis, lembaga pembina
5. KESRA/PERENCANAAN/ INFOKOM Publikasi , pengembangan usaha, bantuan pendanaan , pasar
Dan disana kami bertanya fasilitas yang ada apa saja dengan begitu banyak kegiatan yang ada disana, lalu Bapak Hasan menjelaskan :
No. Jenis sarana & prasarana Jumlah / Luas Peruntukan Ket.
1. Tanah 28.000 m2 Gedung dan lahan usaha
2. Gedung 2.000 m2 Asrama putra,putri, Masjid
G. PAUD, KMG.Perpus, R. Kelas Pantia Asuhan/YatimR.makan Balai tamu. Ruang tamu, dapur R.Pengasuh, R Ustadz Kandang ternak, gedung TK dll
3. Perabot Kantor/Kelas di taksir Meja, kursi, tamu, almari, atribut,
simbol sarana pembelajaran
4. Alat – alat Kantor 6 Unit Komputer, Internet ATK dll
5. Perpustakaan di taksir Rak, Komputer, buku pustaka
Multimedia dll
6. APE PAUD di taksir A. Permainan dalam
A. Permainan luar, charta dll
7. Peralatan Diklat di taksir Mesin jahit, Obras, bordil, Las, alat listrik sepeda motor, batik, kaligrafi
8. PonPes di taksir Alamari, Karpet, dll
9. Sound Sistem di taksir Box Amplifier, Sound sistem, wareless
10. UEP Peternakan kandang, Kambing, Sapi dll
11. Lain – lain di taksir peralatan dapur, pecah belah dll
Okee gays kiranya sudah lama, sudah saatnya solat dhuhur selanjutnya selesai solat dhuhur kamipun bergegas pulang dan berpamitan dengan keluarga bapak hasan dan warga belajar yang ada disan, eeeeiiits namun sebelumnya ada sesi foto-fotonya juga loooh. Sebelum narsis bareng bapak hasan, kami juga menyiapkan kenang-kenangan berupa stiker PLS dan juga plakat. Terlihat sekali raut muka bapak hasan yang sangat sumringah, dan ternyata kami juga mendapat kenang-kenangan dari PKBM asyifa yang berupa temnpat tisu berbahan gedebok pisang, asli made ini PKBM asyifa. Kami merasa dihargai dan senang bisa berkunjung di PKBM asyifa.
Yaaa… selanjutnya kita bertiga beserta teman-teman dari PLS jember melanjutkan perjalanan kami ke komunitas tanoker. Komunitas tanoker merupakan sebuah tempat dimana pertemuan berbagai kalangan dari berbagai latar belakang (golongan, ras, etnis, bangsa dan kelompok budaya) dikelola untuk saling menguatkan demi menciptakan perdamaian, keadilan dan kesejahteraan… khususnya untuk anak-anak...generasi penerus bangsa, harapan dunia….dimanapun mereka berada…(id.tanoker.org)
Masyarakat Ledokombo dahulu dipandang sebelah mata sebagai masyarakat yang masih tertinggal, namun ibu ciciek dan keluarga membuktikan bahwasanya, pengalaman membuktikan bahwa anggapan-anggapan yang mengatakan bahwa masyarakat tanoker adalah masyarakat yang tertinggal tak sepenuhnya benar. Ibu ciciek sekeluarga disertai dengan dukungan masyarakat dengan tekad dan kesungguhan yang gigih bertujuan menciptakan keberlangsungan kehidupan masyarakat ledokombo untuk menjadi masyarakat yang lebih baik melalui berbagai kegiatan kreatif yang pacu dengan adanya anak-anak di sekitar sana. Adanya motivasi untuk maju, partisipasi yang sepenuh hati dalam berbagai kegiatan pemberdayaan, kesediaan bekerja keras dan terus belajar untuk bekerjasama serta keterbukaan menjadi kekuatan yang patut diperhitungkan. Potensi ini mendorong kelahiran dan perkembangan komunitas belajar masyarakat bernama Tanoker (Kepompong dalam bahasa Madura). Tanggal 10 Desember 2009, disepakati anak–anak Tanoker sebagai hari lahir kelompok ini. Dengan semboyan “bersahabat, bergembira, belajar, berkarya”, saat ini sedang dilakukan pendampingan anak-anak terutama setingkat SD dan SMP untuk dapat mengembangkan potensi dan karakter mereka. Anggota Tanoker pada umumnya adalah putra-putri buruh migran (TKW/TKI), buruh tani, tukang ojek, supir, pedagang kecil, guru, pekerja rumah tangga, dan pegawai negeri/ swasta.
Sebelum melakukan kunjungan tersebut kita sudah mengenali komunitas tersebut melalui website, dengan melihat-lihat, menonton tayangan tapperware she can!, dalam acara tersebut banyak sekali dipaparkan hal-hal yang berkaitan dengan komunitas tanoker. Perlu diketahui bahwa komunitas tanoker ini masuk dalam kategori icon yang ada di jember yang terkenal dengan kesenian egrangnya. Banyak sekali pembelajaran yang berasal dari komponen-komponen nonformal. Mulai dari pengembangan kreativitas melalui kesenian egrang, meningkatkan minat baca anak-anak melalui kolam renang, dimana persyaratan untuk memakai kolam renang yang ada disana, harus membaca salah satu buku koleksi taman bacaan yang dimiliki oleh komunitas tanoker tersebut, selanjutnya setelah selesei membaca buku, anak-anak mampu menceritakan kepada tutor atau lebih akrabnya disapa dengan panggilan mba Aini. Mbak Aini ini merupakan salah satu administrator yang ada di tanoker, beliau juga yang membantu kami bisa sampai di komunitas ini. Disana terdapat home stay yang bisa digunakan untuk bermalam oleh para pengunjung. Karena komunitas tanoker ini sudah banyak dikenal oleh baerbagai kalangan di Indonesia bahkan sampai liuar negeri pun sudah pernah berkunjung.
http://id.tanoker.org/index.php/profil/item/23-tanoker-ledokombo-bahasa-indonesia.html
TES SEKILAS
0 komentar:
Posting Komentar